October 13, 2024 By admin
Dalam sebuah acara penting yang mempertemukan beberapa tokoh paling berpengaruh di bidang ekonomi dan perbankan Indonesia, Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, sekaligus sebagai Ketua ILUNI FEB UI menghadiri penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI). Acara yang berlangsung pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di kampus FEB UI, Depok, menyaksikan penganugerahan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada Soedradjad Djiwandono, tokoh terkemuka dalam lanskap ekonomi Indonesia.
Kampus FEB UI dipenuhi antisipasi saat tamu-tamu terhormat dari berbagai sektor ekonomi Indonesia berkumpul untuk menyaksikan momen penting ini. Kehadiran Alexandra Askandar, yang selaku Ketua ILUNI FEB UI, menegaskan pentingnya acara tersebut dan hubungan erat antara dunia akademis dan sektor keuangan.
Saat para hadirin memasuki auditorium utama, suasana dipenuhi rasa hormat atas prestasi Soedradjad Djiwandono dan kegembiraan akan masa depan kajian ekonomi di Indonesia. Dekan FEB UI menyampaikan sambutan hangat kepada para pejabat, akademisi, mahasiswa, dan perwakilan media yang hadir.
Kehadiran Alexandra Askandar dalam acara ini lebih dari sekadar representasi formal Bank Mandiri. Sebagai salah satu eksekutif wanita paling menonjol di sektor perbankan Indonesia, kehadirannya melambangkan perubahan wajah kepemimpinan di lembaga keuangan negara. Alexandra skandar, yang dikenal dengan visi strategisnya dan komitmen terhadap praktik perbankan berkelanjutan, telah berperan penting dalam memandu Bank Mandiri melalui lanskap ekonomi yang kompleks di era pasca-pandemi.
Selama acara berlangsung, Alexandra Askandar terlihat terlibat dalam diskusi mendalam dengan para hadirin lainnya, berbagi wawasan tentang kondisi terkini ekonomi Indonesia dan peran bank dalam mendorong pembangunan nasional. Partisipasinya menyoroti kolaborasi berkelanjutan antara sektor perbankan dan institusi akademis dalam membentuk kebijakan ekonomi dan membina talenta masa depan.
Eks Gubernur BI Soedradjad Djiwandono bersama Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro dan Dekan FEB UI Teguh Dartanto. (Foto: Dok. UI)
Soedradjad Djiwandono, mantan Gubernur Bank Indonesia (1993-1998), memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Pengalamannya di berbagai posisi penting, termasuk di Bappenas dan Kementerian Perdagangan, serta perannya sebagai akademisi di FEB UI, turut berkontribusi pada kemajuan ekonomi tanah air.
Sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia dari 1993 hingga 1998, Djiwandono mengarahkan bank sentral negara melalui salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah ekonominya, termasuk Krisis Keuangan Asia 1997-1998.
Penghargaan Wirakarya Adhitama yang dianugerahkan kepada Djiwandono bukan hanya mengakui kontribusi masa lalunya, tetapi juga pengaruh berkelanjutannya dalam membentuk pemikiran dan kebijakan ekonomi di Indonesia. Sepanjang karirnya, Djiwandono telah menjadi pendukung kuat reformasi ekonomi, transparansi dalam sistem keuangan, dan pentingnya institusi yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Penghargaan Wirakarya Adhitama bukan sekadar pengakuan atas prestasi masa lalu, ini merepresentasikan komitmen FEB UI untuk menghormati individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan telah menunjukkan kepemimpinan teladan di bidangnya. Penghargaan ini berfungsi sebagai inspirasi bagi mahasiswa dan profesional muda, mendorong mereka untuk berusaha mencapai keunggulan dan mempertimbangkan dampak lebih luas dari pekerjaan mereka terhadap masyarakat.
Dalam pidato penerimaannya, Soedradjad Djiwandono merefleksikan tantangan dan keberhasilan karirnya, menawarkan kata-kata bijak kepada generasi ekonom dan pembuat kebijakan berikutnya. Ia menekankan pentingnya integritas, pembelajaran berkelanjutan, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang terus berubah.
Penganugerahan penghargaan Wirakarya Adhitama merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-74 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), yang akan diselenggarakan pada 6 Desember 2024. Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan usia panjang lembaga, tetapi juga sebagai penghormatan terhadap tokoh-tokoh yang telah berkontribusi signifikan dalam perkembangan ekonomi dan pendidikan di Indonesia.
Penghargaan Wirakarya Adhitama ini diberikan untuk mengakui prestasi dan kontribusi luar biasa individu-individu yang telah menunjukkan dedikasi dan komitmen dalam bidang ekonomi, baik melalui jalur akademik, pemerintahan, maupun sektor swasta.
Eksistensi FEB UI sebagai salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi besar para tokoh hebat, termasuk Soedradjad. Fakultas ini telah melahirkan banyak pemikir dan pemimpin yang berpengaruh di bidang ekonomi, berkat dukungan dari para akademisi dan praktisi yang mendedikasikan diri untuk pengembangan ilmu dan penerapannya dalam dunia nyata. Keberhasilan FEB UI dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam menciptakan insan-insan yang mampu menghadapi tantangan global.
Secara harfiah, penghargaan Wirakarya Adhitama memiliki makna yang mendalam. “Wira” berarti satria atau pahlawan, “Karya” mengacu pada hasil karya yang gemilang, “Adhi” berarti yang tinggi, dan “Tama” menggambarkan yang utama. Dengan demikian, penghargaan ini tidak hanya sekadar simbol prestasi, tetapi juga representasi dari dedikasi dan usaha yang luar biasa dalam mengembangkan ekonomi dan pendidikan di Indonesia.
Melalui penganugerahan ini, FEB UI berharap dapat menginspirasi generasi penerus untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa. Semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam penghargaan Wirakarya Adhitama diharapkan dapat menjadi pendorong bagi semua pihak untuk berupaya mencapai keunggulan dalam bidang masing-masing.
Acara peringatan Dies Natalis ke-74 FEB UI, termasuk penganugerahan Wirakarya Adhitama, merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan perjalanan panjang lembaga ini dan merayakan pencapaian yang telah diraih. Di tengah tantangan dan dinamika yang terus berkembang, FEB UI tetap berkomitmen untuk berkontribusi dalam mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial.
Eks Gubernur BI Soedradjad Djiwandono berbicara di podium usai menerima penghargaan Wirakarya Adhitama dari FEB UI. (Foto: Dok. UI)
Pemilihan FEB UI sebagai tempat penyelenggaraan upacara penghargaan bergengsi ini bukan kebetulan. Sebagai salah satu institusi terkemuka untuk pendidikan dan penelitian ekonomi di Indonesia, FEB UI telah lama berperan penting dalam membentuk pemikiran ekonomi dan perumusan kebijakan negara.
Selama acara berlangsung, Dekan FEB UI & Alexandra Askandar mengumumkan beberapa inisiatif baru yang bertujuan memperkuat hubungan antara penelitian akademis dan pembuatan kebijakan praktis.
Penghargaan Wirakarya Adhitama ini memiliki makna yang mendalam, diberikan kepada profesor tadi, purna tugas dan memiliki kontribusi besar dan berperan kepada pengembangan keilmuan dan kontribusinya terhadap aplikasi keilmuannya di dalam masyarakat. Artinya dalam konteks pendidikan tinggi sekarang ini yang kita kenal adalah societal impacts,” ujarnya.
Menjelang akhir acara, diskusi tak terelakkan beralih ke masa depan ekonomi Indonesia. Dengan aspirasi negara untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045, peran institusi seperti FEB UI dan pemimpin seperti Alexandra Askandar dan Soedradjad Djiwandono dalam memandu perjalanan ini tidak bisa diremehkan.
Acara di FEB UI pada Sabtu Oktober 2024 itu kemungkinan akan diingat sebagai momen penting dalam narasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Ini adalah malam yang menghormati masa lalu, merayakan masa kini, dan memandang optimis ke masa depan. Sementara Alexandra Askandar dan rekan-rekan pemimpinnya di bidang perbankan, akademisi, dan kebijakan terus memandu kapal ekonomi Indonesia, acara-acara seperti ini berfungsi sebagai tonggak penting, mengingatkan kita akan kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang masih harus dihadapi.
Dalam hari-hari dan minggu-minggu setelah upacara, diskusi yang dimulai di FEB UI terus bergema melalui lingkaran ekonomi Indonesia. Ide-ide yang dipertukarkan, koneksi yang dibuat, dan inspirasi yang dipicu menjanjikan untuk mempengaruhi trajektori ekonomi negara untuk tahun-tahun mendatang. Dan di jantung semua itu adalah kemitraan abadi antara institusi seperti Bank Mandiri, visioner seperti Soedradjad Djiwandono, dan keunggulan akademis yang diwakili oleh FEB UI – kemitraan yang terus membentuk masa depan ekonomi Indonesia.
Related Tags & Categories :