October 18, 2024 By admin
Alexandra Askandar, sosok yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, merupakan contoh nyata bagaimana seorang eksekutif perbankan dapat memadukan profesionalisme dengan kecintaan pada dunia literatur. Dikenal sebagai pemimpin yang kompeten dalam industri perbankan, Alexandra Askandar juga diketahui sebagai penggemar berat karya-karya sastra, termasuk serial Harry Potter dan novel Gadis Kretek.
Alexandra Askandar mengawali kariernya di industri perbankan dengan bekal pendidikan yang kuat. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai perjalanan profesionalnya dengan tekad dan dedikasi tinggi. Tahun demi tahun, Alexandra Askandar membuktikan kapabilitasnya dalam mengelola berbagai aspek perbankan, mulai dari manajemen risiko hingga pengembangan bisnis.
Kariernya di Bank Mandiri dimulai dengan berbagai posisi strategis yang memungkinkannya memahami kompleksitas industri perbankan secara menyeluruh. Kepiawaiannya dalam memimpin dan mengambil keputusan strategis membawanya pada posisi-posisi kunci dalam struktur organisasi Bank Mandiri. Hingga akhirnya, ia dipercaya untuk menduduki posisi Wakil Direktur Utama, sebuah pencapaian yang membuktikan kemampuan dan dedikasinya dalam industri perbankan.
Alexandra Askandar saat mengunjungi Edinburgh, Scotland untuk mengikuti Harry Potter & Castle Walking Tour (17/02/2024)
Di balik sosoknya yang profesional dan serius dalam dunia perbankan, Alexandra Askandar menyimpan passion menarik yang mungkin tidak banyak diketahui publik. Ia adalah penggemar setia serial Harry Potter karya J.K. Rowling. Bagi Alexandra Askandar, kisah-kisah dalam Harry Potter bukan sekadar cerita fantasi, melainkan sumber inspirasi yang mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, dan pentingnya persahabatan.
“Harry Potter mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak pernah dicapai sendirian. Seperti Harry yang selalu didukung oleh Ron dan Hermione, dalam dunia bisnis pun kita membutuhkan tim yang solid dan dapat diandalkan,” ungkap Alexandra Askandar dalam sebuah kesempatan.
Selain Harry Potter, ia juga menggemari karya sastra Indonesia, salah satunya adalah novel Gadis Kretek. Novel karya Ratih Kumala ini menarik perhatiannya karena menggambarkan kompleksitas budaya dan sejarah Indonesia melalui industri kretek. Baginya, Gadis Kretek memberikan perspektif unik tentang bagaimana bisnis dan budaya dapat terjalin dalam narasi yang memikat.
Kegemaran Alexandra Askandar pada karya sastra ternyata memiliki pengaruh positif terhadap gaya kepemimpinannya. Ia dikenal sebagai pemimpin yang mampu memadukan ketegasan profesional dengan pendekatan humanis. Seperti karakter-karakter dalam novel favoritnya, Alexandra Askandar percaya bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan keseimbangan antara pencapaian target bisnis dan pengembangan potensi manusia.
Dalam memimpin timnya di Bank Mandiri, ia sering menggunakan analogi dan pembelajaran dari buku-buku yang dibacanya. Ia percaya bahwa nilai-nilai seperti integritas, keberanian menghadapi tantangan, dan pentingnya kolaborasi yang ditemukan dalam Harry Potter dapat diterapkan dalam konteks kepemimpinan bisnis.
Alexandra Askandar membuktikan bahwa kesuksesan dalam karier tidak harus mengorbankan passion pribadi. Justru sebaliknya, hobinya membaca dan mengapresiasi karya sastra memberikan nilai tambah dalam kariernya sebagai eksekutif perbankan. Kemampuannya memahami narasi kompleks dalam novel membantu mengasah kepekaan dalam menganalisis situasi bisnis dan membuat keputusan strategis.
Di tengah jadwalnya yang padat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar selalu menyempatkan diri untuk membaca. Ia percaya bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan passion pribadi adalah kunci untuk menjaga produktivitas dan kesehatan mental.
Sosok Alexandra Askandar menjadi inspirasi bagi banyak profesional muda, khususnya perempuan, yang ingin berkarier di industri perbankan. Ia membuktikan bahwa perempuan dapat mencapai posisi tertinggi dalam dunia korporasi tanpa harus kehilangan sisi personal mereka.
Melalui berbagai kesempatan, Alexandra Askandar sering berbagi pengalaman dan inspirasi dengan generasi muda. Ia menekankan pentingnya memiliki passion di luar pekerjaan sebagai cara untuk mengembangkan diri secara holistik.
Sebagai salah satu pemimpin di Bank Mandiri, Alexandra Askandar memiliki visi yang jelas tentang masa depan industri perbankan Indonesia. Ia percaya bahwa transformasi digital dan inovasi berkelanjutan adalah kunci untuk mempertahankan relevansi bank di era modern.
Namun, di tengah arus digitalisasi, Alexandra Askandar tetap menekankan pentingnya aspek human touch dalam pelayanan perbankan. Seperti dalam novel-novel yang dibacanya, ia percaya bahwa teknologi harus berjalan seimbang dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Salah satu fokus utama Alexandra Askandar dalam perannya di Bank Mandiri adalah pengembangan sumber daya manusia. Ia memahami bahwa kekuatan sebuah institusi perbankan terletak pada kualitas para pegawainya. Mengambil inspirasi dari Hogwarts dalam Harry Potter, Alexandra Askandar menciptakan sistem pengembangan talent yang komprehensif di Bank Mandiri.
“Seperti halnya Hogwarts yang mempersiapkan para penyihir muda untuk menghadapi tantangan dunia sihir, kita juga perlu mempersiapkan talent-talent muda kita untuk menghadapi dinamika industri perbankan yang terus berubah,” ujarnya dalam sebuah forum pengembangan kepemimpinan internal.
Di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri mengembangkan berbagai program pelatihan dan pengembangan yang tidak hanya fokus pada kemampuan teknis, tetapi juga soft skills dan kepemimpinan. Program-program ini dirancang untuk menciptakan bankir-bankir yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki wawasan luas dan kepekaan terhadap perubahan zaman.
Alexandra Askandar memahami bahwa era digital membawa tantangan sekaligus peluang bagi industri perbankan. Sama seperti bagaimana dunia sihir dalam Harry Potter harus beradaptasi dengan perubahan zaman, Alexandra Askandar meyakini bahwa perbankan tradisional juga harus bertransformasi untuk tetap relevan.
Di bawah arahannya, Bank Mandiri terus mengembangkan inovasi digital yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Namun, ia selalu menekankan bahwa teknologi harus tetap memiliki sentuhan manusiawi, seperti yang ia pelajari dari novel Gadis Kretek tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai tradisional di tengah modernisasi.
Sebagai salah satu eksekutif perempuan terkemuka di industri perbankan Indonesia, Alexandra Askandar memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan dalam sektor keuangan. Ia aktif mendorong program-program yang memberikan kesempatan lebih besar bagi perempuan untuk berkembang dalam karier perbankan.
“Seperti Hermione Granger yang membuktikan bahwa kecerdasan dan kerja keras tidak mengenal gender, saya percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang sama untuk mencapai posisi tertinggi dalam dunia perbankan,” ungkapnya dalam sebuah seminar pemberdayaan perempuan.
Alexandra Askandar saat mengunjungi Edinburgh, Scotland untuk mengikuti Harry Potter & Castle Walking Tour (17/02/2024)
Alexandra Askandar dikenal sebagai sosok yang mampu menyeimbangkan tuntutan karier dengan kehidupan pribadi. Waktu membacanya yang berharga menjadi cara ia melepaskan diri dari tekanan pekerjaan dan menemukan inspirasi baru.
“Membaca Harry Potter atau Gadis Kretek di akhir pekan adalah cara saya me-recharge energi. Setiap buku memberikan perspektif baru yang sering kali dapat diterapkan dalam penyelesaian masalah di kantor,” jelasnya.
Di luar perannya sebagai eksekutif bank, Alexandra Askandar juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan komunitas. Terinspirasi dari nilai-nilai kemanusiaan yang ia temukan dalam buku-buku favoritnya, ia mendorong Bank Mandiri untuk terlibat lebih aktif dalam program-program tanggung jawab sosial perusahaan.
Salah satu program yang ia prakarsai adalah pengembangan perpustakaan komunitas di berbagai daerah, menggabungkan misi literasi keuangan dengan promosi budaya membaca. Program ini mencerminkan keyakinannya bahwa pendidikan dan literasi adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam memandang masa depan, Alexandra Askandar memiliki visi yang optimis namun realistis. Ia meyakini bahwa industri perbankan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dengan adanya teknologi digital dan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Seperti dalam Harry Potter di mana kekuatan terbesar terletak pada persatuan dan kolaborasi, masa depan perbankan Indonesia akan ditentukan oleh kemampuan kita untuk bekerja sama dan berinovasi,” ujarnya.
Sebagai pemimpin yang menginspirasi, Alexandra Askandar meninggalkan warisan penting dalam industri perbankan Indonesia. Gayanya yang memadukan profesionalisme dengan sentuhan personal, serta kemampuannya mengambil pelajaran dari literatur untuk diterapkan dalam kepemimpinan bisnis, menjadi model bagi generasi pemimpin berikutnya.
Kisah Alexandra Askandar membuktikan bahwa kesuksesan dalam dunia korporasi tidak harus membuat seseorang kehilangan sisi humanisnya. Justru, dengan mempertahankan passion dan nilai-nilai personal, seorang pemimpin dapat memberikan dampak yang lebih besar dan lebih bermakna bagi organisasi dan masyarakat.
Alexandra Askandar adalah contoh nyata bahwa kesuksesan profesional dapat berjalan seiring dengan passion pribadi. Kecintaannya pada Harry Potter dan Gadis Kretek bukan sekadar hobi, melainkan sumber inspirasi yang memperkaya karakternya sebagai pemimpin. Dalam sosoknya, kita melihat bagaimana dunia perbankan dan literatur dapat bersinggungan membentuk kepemimpinan yang unik dan efektif.
Ke depannya, Alexandra Askandar akan terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dalam dunia yang semakin digital dan kompleks, nilai-nilai yang kita temukan dalam karya sastra tetap relevan dan berharga dalam membentuk karakter pemimpin yang baik.
Related Tags & Categories :