November 5, 2024 By admin
Alexandra Askandar dengan karirnya yang panjang dan sukses di Bank Mandiri (Persero) Tbk, telah memainkan peran sentral dalam memperkuat posisi bank ini sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar dan terkemuka di Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Direktur Utama, Alexandra Askandar tidak hanya fokus pada pertumbuhan dan profitabilitas Bank Mandiri, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Bank Mandiri di bawah kepemimpinan Alexandra Askandar adalah implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi secara menyeluruh dalam setiap aspek operasional dan strategi perusahaan.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang yang berorientasi pada keberlanjutan, Alexandra Askandar memastikan bahwa Bank Mandiri tidak hanya sekadar menjalankan aktivitas perbankan konvensional, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan, khususnya melalui pengembangan sektor energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan. Alexandra Askandar meyakini bahwa sektor keuangan memiliki peran kunci dalam mendorong perubahan positif dalam ekonomi dan masyarakat. Melalui kebijakan yang mendukung proyek-proyek hijau dan investasi di sektor energi bersih, Bank Mandiri bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil serta mempercepat transisi menuju penggunaan energi terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Pada era di mana perubahan iklim menjadi tantangan global yang semakin mendesak, Bank Mandiri, di bawah arahan Alexandra Askandar, terus berkomitmen untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat pemanfaatan energi terbarukan. Alexandra Askandar memimpin berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini bisnis Bank Mandiri. Dalam hal ini, Bank Mandiri tidak hanya berperan sebagai lembaga perbankan yang menyediakan pembiayaan, tetapi juga berfungsi sebagai katalisator dalam pengembangan sektor energi bersih. Melalui pembiayaan berbagai proyek energi terbarukan, Bank Mandiri berperan penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor energi hijau di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Alexandra Askandar, Bank Mandiri telah berhasil meningkatkan portofolio pembiayaan di sektor energi terbarukan, yang mencakup proyek-proyek energi surya, angin, serta panas bumi. Portofolio ini tidak hanya menunjukkan komitmen Bank Mandiri terhadap sustainability tetapi juga mendemonstrasikan peranannya dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk tahun 2060. Proyek-proyek seperti pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang mendapat pembiayaan dari Bank Mandiri adalah contoh konkret dari upaya perusahaan dalam mendukung transisi energi yang lebih bersih.
Selain sektor energi terbarukan, Alexandra Askandar juga mendorong Bank Mandiri untuk terlibat aktif dalam pengembangan mobil listrik dan infrastruktur kendaraan ramah lingkungan. Keputusan ini tidak hanya sebagai respons terhadap perkembangan global, tetapi juga sebagai langkah proaktif dalam mendukung pencapaian target pemerintah untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Melalui pembiayaan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB), Bank Mandiri berkontribusi pada perubahan pola konsumsi kendaraan bermotor di Indonesia, yang selama ini didominasi oleh kendaraan berbahan bakar fosil, menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien energi. Ini juga sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik di pasar Indonesia.
Alexandra Askandar melihat bahwa perkembangan teknologi dan inovasi dalam sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik memberikan peluang besar bagi sektor keuangan untuk berperan sebagai pendorong perubahan yang lebih besar. Dalam pandangannya, sektor keuangan bukan hanya sekadar penyedia pembiayaan, tetapi harus menjadi katalisator untuk menciptakan ekosistem hijau yang lebih luas. Bank Mandiri tidak hanya mendukung pembiayaan kendaraan listrik secara individual, tetapi juga berperan dalam mendukung pengembangan ekosistem mobil listrik secara menyeluruh, mulai dari industri otomotif hingga penyediaan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik.
Dengan kebijakan ini, Alexandra Askandar berharap agar lebih banyak sektor usaha yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi mobilitas rendah karbon. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam mendukung agenda besar Indonesia untuk mencapai netralitas karbon dan menjadi negara yang lebih hijau. Langkah Bank Mandiri dalam memfasilitasi pembiayaan kendaraan listrik juga membuktikan bahwa keberlanjutan dapat menjadi pendorong inovasi dan pengembangan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Alexandra Askandar juga menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta dalam mengakselerasi peralihan menuju transportasi ramah lingkungan, yang tak hanya berfokus pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga pada penciptaan lapangan pekerjaan baru, pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Komitmen Bank Mandiri dalam implementasi prinsip ESG tidak hanya terbatas pada sektor energi dan kendaraan listrik saja, tetapi juga tercermin dalam kebijakan-kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang terus berkembang. Bank Mandiri aktif terlibat dalam berbagai program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Dalam hal ini, Alexandra Askandar mengingatkan bahwa keberlanjutan sosial merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang Bank Mandiri, yang juga mencakup pemberian akses keuangan yang lebih inklusif bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan terus mendalami prinsip good governance dalam menjalankan operasionalnya, Bank Mandiri juga memperkuat komitmennya terhadap transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan risiko yang baik. Alexandra Askandar mengungkapkan bahwa tata kelola yang baik merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya Bank Mandiri untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan. Hal ini tidak hanya mencakup kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, tetapi juga memastikan bahwa Bank Mandiri terus berinovasi dalam rangka mencapai tujuan keberlanjutan secara lebih efektif.
Di bawah kepemimpinan Alexandra Askandar, Bank Mandiri telah menunjukkan bahwa keberlanjutan bukanlah sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan mendasar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dan dunia. Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam keberlanjutan di industri perbankan. Komitmen untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion tidak hanya tercermin dalam kebijakan internal perusahaan, tetapi juga dalam dampak positif yang diberikan kepada masyarakat dan lingkungan. Ini adalah bukti bahwa Bank Mandiri, dengan kepemimpinan Alexandra Askandar, telah berhasil menciptakan paradigma baru dalam dunia perbankan yang mengutamakan keberlanjutan, inovasi, dan tanggung jawab sosial.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengembangan energi bersih, Bank Mandiri terus meningkatkan portofolio pembiayaannya di sektor energi terbarukan. Hingga September 2024, Bank Mandiri telah menginvestasikan sekitar Rp 10 triliun dalam sektor energi terbarukan, dengan peningkatan 6,1% secara year on year (yoy). Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Bank Mandiri adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan yang berfokus pada pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, serta panas bumi.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengungkapkan bahwa pihaknya secara konsisten mendukung pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. “Kami sangat fokus untuk membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN. Target ini mencakup pencapaian 25% dari campuran energi terbarukan pada tahun 2030 dan 100% pada tahun 2060,” ujar Alexandra Askandar dalam sebuah kesempatan wawancara pada awal November 2024.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan, Bank Mandiri juga menargetkan peningkatan pembiayaan untuk proyek-proyek yang berfokus pada energi bersih. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi terbarukan. Proyek-proyek energi terbarukan yang dibidik oleh Bank Mandiri antara lain adalah pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS terapung), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Peningkatan investasi di sektor energi terbarukan menjadi salah satu pilar penting dalam upaya Bank Mandiri untuk mencapai visinya sebagai “Indonesia’s Sustainability Champion.”
Selain berfokus pada pengembangan energi terbarukan, Bank Mandiri juga mendorong transisi menuju kendaraan listrik, yang semakin populer sebagai solusi mobilitas rendah emisi. Dalam hal ini, Bank Mandiri aktif memberikan pembiayaan untuk sektor kendaraan listrik, baik untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) secara retail maupun untuk pengembangan ekosistem mobil listrik secara lebih luas.
Data terbaru menunjukkan bahwa hingga September 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp 673 miliar, meningkat signifikan sebesar 129,9% secara yoy. Peningkatan signifikan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik, terutama karena kesadaran akan pentingnya energi bersih dan pengurangan emisi karbon.
“Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik semakin besar, dan kami melihat ini sebagai peluang besar untuk mendukung pembangunan ekosistem mobilitas ramah lingkungan di Indonesia,” jelas Alexandra Askandar. “Kami mendukung pengembangan ekosistem mobil listrik mulai dari sektor otomotif hingga sektor energi terbarukan yang dapat mendukung proses pengisian daya kendaraan listrik. Ini merupakan langkah nyata dalam mendorong penciptaan mobilitas rendah karbon di Indonesia.”
Bank Mandiri juga memberikan pembiayaan untuk sektor otomotif yang terkait dengan kendaraan listrik, termasuk pembiayaan bagi produsen mobil listrik dan infrastruktur pendukungnya. Dengan demikian, Bank Mandiri tidak hanya mendukung masyarakat yang ingin membeli kendaraan listrik, tetapi juga ikut serta dalam memperkuat ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia, dari hulu hingga hilir.
Penerapan prinsip ESG oleh Bank Mandiri tidak hanya terbatas pada sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik. ESG telah menjadi bagian integral dari seluruh kebijakan dan operasional Bank Mandiri, yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan bisnisnya. Bank Mandiri mengembangkan ESG Framework yang mencakup tiga pilar utama: Environmental, Social, dan Governance, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan dampak positif baik bagi masyarakat, lingkungan, maupun stakeholders lainnya.
Pilar pertama, Environmental, berfokus pada upaya menjaga dan melestarikan lingkungan. Selain mendukung proyek-proyek energi terbarukan dan kendaraan listrik, Bank Mandiri juga aktif dalam mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya. Sebagai contoh, Bank Mandiri telah mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan dalam operasional kantor, termasuk pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan dalam operasional kantor pusat dan cabang-cabangnya.
(dok: Bank Mandiri)
Pilar kedua, Social, mencakup upaya Bank Mandiri untuk memberikan dampak sosial yang positif, termasuk melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Bank Mandiri mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti program pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat melalui akses keuangan yang lebih inklusif. Bank Mandiri juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.
(dok: Bank Mandiri)
Pilar ketiga, Governance, menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dan transparan. Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam setiap aspek bisnisnya, termasuk pengelolaan risiko, transparansi, serta akuntabilitas. Bank Mandiri juga menjaga kepatuhan terhadap regulasi dan standar internasional dalam industri perbankan, guna memastikan bahwa setiap keputusan bisnis yang diambil mendukung tujuan keberlanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pihak.
(dok: Bank Mandiri)
“Sebagai bagian dari visi kami untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion, kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Prinsip ESG adalah fondasi dalam setiap langkah bisnis kami, dan kami akan terus berinovasi untuk mendorong perubahan positif bagi Indonesia dan dunia,” tutup Alexandra Askandar.
Dengan terus mengimplementasikan prinsip ESG, Bank Mandiri telah membuktikan bahwa keberlanjutan dan keuntungan finansial dapat berjalan seiring. Melalui komitmen yang kuat terhadap pengembangan energi terbarukan, kendaraan listrik, dan upaya pengurangan emisi karbon, Bank Mandiri tidak hanya mendukung pencapaian target nasional Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060, tetapi juga memainkan peran kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Bank Mandiri, Indonesia semakin dekat dengan transisi menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Related Tags & Categories :